Senin, 04 Mei 2015

*Sedikit Pengetahuan


Kalian mengikuti diskusi tentang hutang Indonesia ke IMF. Yang hingga SBY sekalipun harus mengklarifikasi di twitternya.
Maka baiklah, akan saya bantu luruskan. Tidak usah dianggap serius, karena toh, saya ini cuma akuntan abal-abal.

Hutang Indonesia ke IMF itu memang sudah lunas. Beres. SBY sudah benar memberikan pernyataan itu.
Lantas kenapa ada pejabat pemerintah sekarang menunjukkan data dari Statistik Utang Luar Negeri Indonesia yang diterbitkan oleh BI, bahwa Indonesia masih berhutang 2,9 milyar dollar? Itu karena membaca laporan itu tidak harus saklek. Ketika BI mencantumkan sebuah pos pada posisi "hutang", maka itu boleh jadi adalah aset IMF yang memang diletakkan di setiap bank sentral. Sesuai prinsip akuntansi, maka tentu harus dicatat sebagai "kewajiban". IMF itu punya tugas menjaga likuiditas global, lazim sekali mereka melakukan alokasi tersebut. Coba baca laporan keuangan Bank, tabungan atau deposito dari masyarakat akan diletakkan di posisi "hutang".
Saya kira ini sudah clear sekali. Hanya cukup sedikit pengetahuan mengenai akuntansi.
Toh, kalau mau terus-terang, saya sih lebih percaya omongan SBY dibanding rezim yang bahkan mengurus jenderal bintang 3 saja entahlah. Dan lihatlah, atas semua itu, harganya mahal sekali, KPK kehilangan dua pemimpinnya.
**siapapun yang mau komen ngotot menganggap itu tetap "hutang", maka pastikan memiliki pengetahuan dasar tentang akuntansi. ketika kita nabung ke bank, jelas sekali itu tidak masuk kategori "hutang" seperti kita pinjam umumnya, meski di banknya, tabungan kita itu dicatat sebagai passiva.

0 komentar:

Posting Komentar